Perkembangan Dewasa, Kematangan dan Implikasinya dalam pendidikan
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
“Perkembangan Dewasa, Kematangan dan Implikasinya dalam pendidikan”
Dosen :
Dr. Imas Kania Rahman, M.Pdi
Disusun Oleh :
1. Destari Amalia
2. Dini Apriliani
3. Hurmatusolihah
4. Irpan Hakim
5. Nida Khofyya H
6. Samsoodin Lateh
FAKULTAS AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN 2017-2018
UNIVERSITAS IBN KHALDUN
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1.1
PENGERTIAN
DEWASA (DESTARI AMALIA)
1.2 هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَكُم
مِّن تُرَابٍ ثُمَّ مِن نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا
ثُمَّ لِتَبْلُغُوٓا۟ أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا۟ شُيُوخًا وَمِنكُم مَّن
يُتَوَفَّىٰ مِن قَبْلُ وَلِتَبْلُغُوٓا۟ أَجَلًا مُّسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ
تَعْقِلُونَ
Dialah yang
menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari
segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian
(kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian
(dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan
sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang
ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).
Menurut Freud, seseorang dikatakan dewasa apabila orang itu
bertanggung jawab terhadap pekerjaan sehari-hari dan cinta yang telah
diikrarkan khususnya kepada pasangan pernikahan. Freud juga menjelaskan bahwa
seseorang dikatakan dewasa apabila mau dan mampu bertanggung jawab terhadap
segala tingkah laku, pekerjaan dan karir yang dilakukan sehari-hari. Dengan
demikian, orang dewasa dituntut untuk mempertanggung jawabkan semua yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan kehidupannya.
Dalam hal biologis, yaitu suatu periode dalam kehidupan individu
yang ditandai dengan pencapaian kematangan tubuh secara optimal dan kesiapan
untuk berproduksi.
Dalam hal psikologis, yaitu periode dalam kehidupan individu yang
ditandai dengan ciri-ciri atau kematangan seperti, kestabilan emosi, mampu
mengendalikan perasaan sedih, senang.
Dalam hal pedagogis, yaitu ditandai dengan rasa tanggung jawab
terhadap semuaperbuatannya, dan juga terhadap kepeduliannya memelihara
kesejahteraan hidup dirinya sendiri dan orang lain dan berprilaku sesuai norma
dan nilai agama.
Apa sih arti masa dewasa ? Jika ada yang mengatakan bahwa masa
dewasa dimulai sejak seseorang menginjak seseorang menginjak usia 21 tahun
(meskipun belum menikah) atau sejak seseorang menikah (meskipun belum berusia
21 tahun), maka boleh dikata bahwa bahwa seseorang yang beranggapan seperti itu
melihatnya hanya dari segi hukum. Adapun jika seseorang bicara masa dewasa
tentang kematangan kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil ajar untuk
melatih kesiapan dalam mengartikan masa dewasa, maka seseorang tadi melihatnya
dari segi pendidikan. Masyarakat khususny Amerika, Usia 21 Tahun disebut awal
masa dewasa. Sering pula mereka hitung sejak 7 atau 8 tahun setelah seseorang
mencapai kematangan seksual atau sejak mulainya masa pubertas. Merka sebut
sebagai “adult” (dewasa) atau “adulthood” (status dalam keadaan dewasa). Sejak itu, sampai seseorang meninggal dunia,
menurut salah seorang ahli “bangsa sebrang”, merupakan masa dewasa (E.B.
Hurlock Developmental Psychology”, 1968).[1]
1.2 CIRI-CIRI DEWASA (APRIL)
1. Perkembangan Intelektual
Bertanggung jawab atas setiap
keputusannya
Tidak lari dari masalah
2. Perkembangan Emosional
Bisa mereda emosi saat marah
Tidak mudah tersinggung
3. Perkembangan sosial
Menghormati hukum
Tidak tergantung siapapun
4. Perkembangan Moral
Tidak mau makan rezeki yang bukan
hasil keringatnya sendiri
Memiliki prinsip hidup
5. Perkembangan Keagamaan
Menghargai semua orang
Mengetahui mana yang baik dan buruk.
1.3
PEMBAGIAN MASA DEWASA (NIDA K.H)
Masa dewasa dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu:
a.
Masa dewasa awal (18 - 40 tahun)
b.
Masa dewasa madya (40 – 60 tahun)
1. Masa dewasa dini (Dewasa Awal)
Masa dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap
pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan baru. Periode ini secara umum
berusia sekitar 18-25 dan berakhir sekitar 35-40 tahun.
2.
Masa dewasa
madya (Dewasa Tengah)
Usia madya berusia sekitar 35-40 tahun dan berakhir sekitar 60
tahun. Pada masa ini kemampuan fisik dan psikologis seseorang terlihat mulai
menurun. Masa tersebut pada akhirnya ditandai dengan adanya perbahan-perubahan
jasmani dan mental.
3.
Masa dewasa
lanjut (Dewasa Akhir)
Masa dewasa lanjut usia merupakan masa lanjutan atau masa dewasa akhir
(60 ke atas). Di masa ini mulai terlihat gejala penurunan fisik dan psikologis,
perkembangan intelektual dalam lambatnya gerak motorik.
-
Perkembangan fisik
-
1.4 TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN (SAMSODIN)
Ø
Dewasa Awal
·
Mencari dan menemukan calon
pasangan hidup
·
Membina kehidupan rumah tangga
·
Meniti karir
Ø
Dewasa Madya
·
Memantapkan pengalaman ajaran
agama
·
Mencapai dan mempertahankan
prestasi yang memuaskan dalam karir
·
Mencapai tanggung jawab sosial
sebagai warga Negara
Ø
Dewasa akhir
·
Menyesuaiakan diri terhadap
perubahan fisik
·
Menyesuaikan diri dengan peran
sosial secara harmonis
·
Mampu menghadapi kehilangan
(kematian) pasangan dengan sikap yang positif
·
Saling merawat sebagai
suami-istri
1.4 KEMATANGAN DEWASA (HURMA)
1.
Berorientasi
pada tugas
Lebih berorientasi pada tugas yang
diamanahkannya dan menjadi hak dan kewajibannya dan tidak condong kepada
kepentingan pribadi tetapi memikirkan orang lain juga.
2.
Tujuan-tujuan
yang jelas
Pada fase ini, ia dapat dengan
cermat dan tahu mana yang pantas dan tidak untuk menuju tujuan yag ingin
dicapainya.
3.
Mengendalikan
perasaan pribadi
Seseorang yang matang dapat menyetir
perasaan-perasaan sendiri dan tidak dikuasai oleh perasaan-perasaannya dalam
mengerjakan sesuatu atau berhadapan dengan orang lain. Dan tidak mementingkan
dirinya sendiri.
4.
Menerima
kritik dan saran
Mampu menerima dan mendengarkan
kritik dengan baik dan bijak sehingga dapat memperbaharui
kesalahan-kesalahannya.
5.
Keobjektifan
Yaitu berusaha mencapai keputusan
dalam keadaan yang bersesuaian dengan kenyataan.
6.
Penyesuaian
realistis terhadap hal baru
Orang matag memiliki ciri fleksibel
dan dapat menempatkan diri dengankenyataan-kenyataan yang dihadapinya dengan
situasi-situasi baru.
1.5 KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
PSIKOMOTORIK DAN FISIK MASA DEWASA SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN (HURMA)
a.
Karakteristik
Perkembangan Fisik Masa Dewasa
Kerangka dan Otot mencapai
perkembangan penuh (usia 20-an hingga 30-an). Otot Lurik mencapai puncak
kekuatannya (usia 25-30). Ketahanan fisik mencapai puncak, kesehatan dan
kekuatan umumnya dalam kondisi terbaik (usia 20-an hingga 30-an). Cenderung
mengerjakan sesuatu secara berlebihan secara fisik untuk mencapai kemapanan
kerja atau finansial. Tumbuh uban pada masa tua.
b.
Karakteristik
Perkembagan Psikomotor Masa Dewasa
Masa dewasa awal ditandai dengan
adanya kecenderungan intimacy-isolation. Kalau pada masa sebelumnya, individu
memiliki ikatan yang kuat dengan kelompok sebaya, namun pada masaini ikatan
kelompok sudah mulai longgar. Mereka sudah mulai selektif, membina hubungan
yang intim haya dengan orang-orang tertentu yang sepaham.
Masa Dewasa ditandai adanya
kecenderungan generativity-stagnation. Telah mencapai puncak dari perkembangan
segala kemampuannya, seperti :
ü Pengetahuannya cukup luas
Karena pada masa dewasa ini, telah
melalui beberapa tahap perkembangan dari bayi sampai dewasa dan dengan
berjalannya waktu, tentu ilmu yang didapat tidaklah sedikit dan di setiap
perkembagannya itu pasti mendapatkan ilmu dan pengalaman yang tidak terlupakan.
Dan pada fase dewasa ini, justru kita harus lebih menggali informasi agar dapat
mengembangkan dan memiliki pengetahuannyayag luas.
ü Kecakapannya cukup banyak
Tentunya pada fase ini juga,
kosakata yang didapatkan dari fase-fase sebelumnya tidaklah sedikit, dan dari
waktu kewaktu pasti akan menemukan kosakata yang baru, sehingga dapat
memperkaya kosakata kita dalam berbicara.
ü Lebih selektif
Sehingga tidak mudah percaya atau
terpengaruh terhadap persoalan-persoalan yang ada pada saat ini, tetapi harus
mampu berfikir secara selektif dan memilah mana yang baik dan buruk.
Masa hari tua ditandai adanya kecenderungan ego
integrity-despair. Pada masa ini individu telah memiliki kesatuan atau
integritas pribadi, semua yang telah dikaji dan di dalaminya telah menjadi
milik pribadinya. Pribadi yang telah mapan di satu pihak digoyahkan oleh
usianya yang mendekati akhir. Dorongan untuk berprestasi masih ada, tetapi
pengikisan kemampuan karenausia seringkali mematahkan dorongan tersebut.
Implikasi perkembangan psikomotor dan fisik masa dewasa dala
pendidikan misalnya dalam pengajaran di perguruan tinggi, seorag mahasiswa
dengan segala karakteristiknya (fisik, minat, bakat, motivasi) mengikuti
kegiatan belajar psikologi pendidikan. Melalui interaksi dengan dosen, ia
memperoleh sejumlah pengalaman belajar.
Masa Dewasa Adalah masa yang sangat panjang, dimana sumber potensi
dan kemampuan bertumpu pada usia ini. Masa ini adalah peralihan dari masa
remaja yang masih dalam ketergantungan menuju masa dewasa, yang menuntut
kemandirian.Dan dapat dibagi menjadi tiga pengertian yaitudari aspek
psikologis, biologis, dan pedagogic.
Adapun pembagian fase dewasa yaitu ada tiga tahapan, yang pertama
yaitu masa dewasa awal, masa dewasa tengah/madya, dan terakhir masa dewasa tua.
Dan tugas-tugas perkembangannya pun berbeda-beda sesuai fasenya masing-masing. Adapun karakteristik psikomotorik dan fisik masa dewasa terhadap implikasi pendididikan yaitu secara fisik cenderung mengerjakan sesuatu secara berlebihan secara fisik untuk mencapai kemapanan kerja atau finansial. Tumbuh uban pada masa tua. Sedangkan secara psikomotorik yaitu pengetahuannya luas, lebih selektif, dll. Implikasi perkembangan psikomotor dan fisik masa dewasa dalam pendidikan misalnya dalam pengajaran di perguruan tinggi, seorag mahasiswa dengan segala karakteristiknya (fisik, minat, bakat, motivasi) mengikuti kegiatan belajar psikologi pendidikan. Melalui interaksi dengan dosen, ia memperoleh sejumlah pengalaman belajar.
Dan tugas-tugas perkembangannya pun berbeda-beda sesuai fasenya masing-masing. Adapun karakteristik psikomotorik dan fisik masa dewasa terhadap implikasi pendididikan yaitu secara fisik cenderung mengerjakan sesuatu secara berlebihan secara fisik untuk mencapai kemapanan kerja atau finansial. Tumbuh uban pada masa tua. Sedangkan secara psikomotorik yaitu pengetahuannya luas, lebih selektif, dll. Implikasi perkembangan psikomotor dan fisik masa dewasa dalam pendidikan misalnya dalam pengajaran di perguruan tinggi, seorag mahasiswa dengan segala karakteristiknya (fisik, minat, bakat, motivasi) mengikuti kegiatan belajar psikologi pendidikan. Melalui interaksi dengan dosen, ia memperoleh sejumlah pengalaman belajar.
Komentar
Posting Komentar